KPU Ketapang Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024, Media Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih

Ketapang,Kalbar |kibaunews.com -Selasa, 21 Januari 2025,Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengevaluasi pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ketapang tahun 2024 yang lalu. Acara yang berlangsung di Saung Tirta Wening Pawan 2, Ketapang, ini dihadiri oleh para komisioner KPU Ketapang, termasuk Ketua KPU Ahmad Shiddiq, dan komisioner lainnya seperti Ehpa Safawi, Ahmad Saufi, dan Nuriyanto. Undangan acara ini mencakup berbagai organisasi media, wartawan dari media cetak, online, serta elektronik di Ketapang.

KPU Ketapang Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024, Media Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih

Media Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih dan Sosialisasi KPU

Rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 menjadi topik utama yang dibahas dalam diskusi. Berdasarkan data, partisipasi pemilih tercatat sekitar 61%, sebuah angka yang dinilai masih rendah jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya yang mencapai 71% atau lebih. Beberapa pihak mengkritisi sosialisasi yang dilakukan oleh KPU yang dinilai lebih fokus kepada kalangan elit, sementara sosialisasi kepada masyarakat akar rumput dianggap kurang maksimal.

Meskipun anggaran yang cukup besar telah dialokasikan untuk kegiatan sosialisasi, ada dugaan bahwa sebagian besar anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk perjalanan dinas pihak KPU, yang dianggap tidak efektif dalam mencapai target pemilih. Media juga mencatat adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil Pemilu sebelumnya yang dinilai kurang memuaskan.

Kritikan Terhadap Sosialisasi dan Pengawasan Pemilu

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Ketapang, dalam kesempatan tersebut, menyoroti kurangnya perhatian terhadap pemilih pemula, terutama mereka yang berada di luar daerah. KPU dinilai belum mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih muda, yang menjadi salah satu kelompok penting dalam menentukan hasil pemilu.

Selain itu, Wakil Organisasi Persatuan Wartawan Ketapang (PWK) turut mengkritisi lemahnya pengawasan terhadap alat peraga kampanye pada Pilkada Serentak 2024. Dikatakan bahwa pengawasan yang tidak ketat berpotensi menimbulkan pelanggaran terhadap penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Radio swasta juga menyuarakan ketidakpuasan terkait adanya kesan tebang pilih dalam sosialisasi yang dilakukan oleh KPU. Mereka merasa bahwa KPU lebih mengutamakan kerja sama dengan radio pemerintah, sementara radio swasta merasa terabaikan dalam peranannya menyebarkan informasi seputar pemilu.

KPU Ketapang Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024, Media Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih

Komitmen KPU Ketapang dalam Evaluasi dan Perbaikan

Menanggapi berbagai kritik dan masukan tersebut, Ketua KPU Ketapang, Ahmad Shiddiq, menegaskan bahwa KPU Ketapang berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi terhadap kinerjanya. Ia menyampaikan bahwa seluruh masukan yang diberikan akan dipelajari dan dijadikan bahan untuk perbaikan di masa mendatang. KPU juga mengklaim telah berusaha maksimal dalam menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024 dan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pemilu di Kabupaten Ketapang.

Penutupan dan Penghargaan kepada Media

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin selama Pilkada Serentak 2024, KPU Ketapang memberikan cendramata dan sertifikat kepada seluruh media yang hadir dalam acara tersebut. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara KPU dan media dalam rangka menyukseskan pemilu di masa depan.

FGD ini menjadi ajang bagi berbagai pihak untuk berbagi pandangan dan kritik demi perbaikan kualitas pemilu di Kabupaten Ketapang, dengan fokus utama pada peningkatan partisipasi pemilih dan penyempurnaan mekanisme penyelenggaraan pemilu di masa yang akan datang.

Pewarta :YH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *