Majene,Sulbar|kibaunews.com –Kekeringan yang berkepanjangan telah membuat masyarakat Desa Simbang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat mengalami krisis air. Sumur-sumur dangkal mengering, sungai-sungai menyusut. Kondisi ini berdampak pada kesehatan, sanitasi, dan produktivitas pertanian masyarakat. Merespons kondisi tersebut, tim pengabdian masyarakat yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) telah memulai proyek eksplorasi sumber daya air tanah dan pembangunan infrastruktur distribusi air. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses air bersih bagi sekitar 25 hingga 30 kartu keluarga (KK) di Desa Simbang.
Sebuah langkah penting dalam upaya peningkatan akses air bersih di Desa Simbang, Kabupaten Majene, telah terlaksana pada tanggal 3 Agustus 2024. Kegiatan urun rembug (Focus Group Discussion) digelar dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengar keluhan warga atas ketersediaan air bersih dan membahas rencana eksplorasi sumber daya air bersih di desa tersebut. Diskusi ini menghadirkan Dr. Eng. Ir. Very Susanto, S.T., M.T. dan Dr. Eng. Isty Adhitya Purwasena sebagai narasumber utama. Sementara itu, Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) diwakili oleh Dr. Amry Dasar dan Apriansyah, S.T, M.T. sebagai mitra kolaborasi. Forum ini juga dihadiri oleh pemangku kepentingan lokal, termasuk Kepala Desa Simbang, Rahmadi S.Pd., beserta para tokoh masyarakat dan beberapa Kepala Dusun. Warga desa turut berpartisipasi aktif dalam diskusi, memberikan perspektif berharga dari sudut pandang masyarakat sebagai penerima manfaat secara langsung.
Unsulbar mengirimkan sepuluh perwakilan mahasiswa Teknik Sipil selama pelaksanaan kegiatan berlangsung selama kurang lebih dua pekan. Tiim melakukan survei lokasi, uji sifat fisik air, dan uji geolistrik. Survei lokasi dilakukan di tiga titik dan kemudian dilakukan uji geolistrik di ketiga titik tersebut. Hasil dari data uji geolistrik dijadikan acuan untuk melakukan pemboran.
Berdasarkan hasil survei geolistrik, tim kemudian melakukan pengeboran sumur air di lokasi yang telah ditentukan. Proses ini merupakan tahap krusial dalam mengakses sumber air tanah yang potensial. Pengeboran dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan aspek lingkungan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air.
Tahap akhir dari kegiatan ini adalah pipanisasi, yaitu pembangunan sistem distribusi air melalui jaringan pipa. Tim dari ITB dan Unsulbar bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, memastikan air bersih dari sumur yang telah dibor dapat disalurkan ke rumah-rumah warga Desa Simbang.
“Saya mewakili seluruh warga Dusun kami, ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim ITB dan Unsulbar atas bantuan mereka dalam proyek air bersih ini. Kehadiran Bapak, Ibu, dan mahasiswa sekalian di desa kami benar-benar membawa harapan baru bagi kami semua. Kami berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut ke depannya, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat kami. Sekali lagi, terima kasih banyak.”, ucap Pak Mahmudin selaku Kepala Dusun Simbang.
Melalui kolaborasi ini, ITB dan Unsulbar berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Simbang dengan menyediakan akses air bersih yang lebih baik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya air, sehingga manfaatnya dapat digunakan sehari-hari dan berjangka panjang.
*Adi Supriadi*